Menantu Pahlawan Negara

Bab 21



Bab 21 Keluarga Basagita Hancur 

Luna hampir tidak bisa menahan diri lagi, dia pun berkata dengan kesal, “Pak Ferry, kamu jangan 

keterlaluan. Hati–hati, aku akan lapor polisi.” 

“Haha, kamu mengancamku?” 

Ferry tertawa terbahak–bahak, kemudian menampar wajah Luna. 

Luna yang menutup wajahnya ingin kabur, tetapi ditahan oleh Ferry. Sambil menunjuk ke arah meja, Ferry berkata, “Cepat tiduran di sana, hari ini aku akan melakukannya di sini. Dasar wanita jalang! Kenapa sok suci?” 

“Cepat lepaskan aku!” 

Luna terus memberontak, tetapi dia tentu saja bukan tandingan seorang pria. 

Dalam keadaan panik, Luna mengangkat teko panas di meja, kemudian memukulkannya ke arah 

kepala Ferry. 

wanita sialan! Beraninya kamu memukulku? Aku akan membunuhmu.” 

Sambil memegang kepalanya yang berdarah, Ferry menjerit kesakitan. Pada akhirnya, dia pun 

melepaskan Luna. 

Luna yang ketakutan segera membuang teko, lalu berlari keluar dari tempat itu dengan panik. Dengan perasaan takut, Luna berjalan dengan bengong dan tidak tahu harus pergi ke mana. 

Tak lama kemudian, dia tiba–tiba menerima telepon dari Wisnu. 

“Di mana kamu? Cepat kembali ke rumah!” 

Ketika Luna sampai di rumah, anggota Keluarga Basagita sudah bersiap untuk mengadilinya. 

Semua orang menatap Luna dengan tatapan menyeramkan. 

Dia juga melihat pacar Wulan, David dari Keluarga Buana yang sedang berdiri di sana. Tuan Besar 

Basagita sedang berbicara dengannya menggunakan sikap yang sopan. 

“Kakek, Luna sudah datang,” ucap Wulan. 

“Bajingan! Cepat berlutut!” 

Tuan Besar Basagita langsung memukul meja, lalu memarahinya, “Kenapa kamu melukai Pak 

Ferry? Apakah kamu tahu dia adalah keponakan kandung dari Ridwan sang wali kota. Keluarga 

Basuki juga termasuk keluarga kelas atas di Kota Banyuli.” 

“Pak Ferry sudah mengumumkan bahwa dia akan membalasnya kepada Keluarga Basagita. 

Apakah kamu ingin mencelakakan kami semua?” 

+15 BONUS 

Luna berlutut di lantai sambil menjelaskan, “Kakek, Ferry bilang dia akan memberikan izin 

penjualan awal kalau aku menemaninya tidur, dia bahkan mencoba memerkosaku. Makanya 

aku…. 

“Diam kamu! Masih saja cari alasan.” 

Wisnu memotong ucapannya dengan kasar, kemudian membentaknya, “Memangnya kenapa 

kalau kamu disuruh temani tidur? Dia hanya bercanda. Meskipun memang seperti itu, bukankah 

kamu juga bisa mendapatkan izin penjualan awal? Hal itu jauh lebih berguna daripada tidur 

bersama suamimu yang idiot itu.” 

“Luna memang sengaja ingin mencelakakan Keluarga Basagita ….” 

Anggota Keluarga Basagita yang lain ikut memarahinya. 

“Cukup, jangan bicara lagi! Kita harus memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah ini.” 

Tuan Besar Basagita menyuruh semua orang diam dengan ekspresi dingin. Kemudian, dia 

menoleh ke arah David, lalu berkata dengan ramah, “David, apakah Keluarga Buana bisa Content provided by NôvelDrama.Org.

membantu kami?” 

Wulan menggenggam tangan pacarnya, lalu berkata dengan bangga, “Kakek tenang saja. Keluarga Buana merupakan keluarga kelas atas di Kota Banyuli, mereka juga memiliki hubungan baik dengan Keluarga Basuki. Kalau Keluarga Buana turun tangan, masalah ini pasti akan selesai.” 

Setelah itu, dia melirik ke arah Luna dan menyindirnya, “Tidak seperti seseorang yang menikah dengan suami tak berguna. Istrinya kena masalah, tapi harus meminta bantuan kakak sepupu 

untuk menyelesaikannya.” 1 

“Betul, betul, betul. David adalah menantu Keluarga Basagita yang paling hebat. Ardika yang hanya jago berlagak hebat sama sekali nggak pantas dibandingkan dengan David.” 

David pun tersenyum dan menjawab, “Aku tentu saja akan membantu, tapi karena Ferry sudah dipukul, Keluarga Basagita harus memberikan pertanggungjawaban pada Keluarga Basuki. Menurutku, Luna harus menyerahkan diri ke kantor polisi… 

“Tentu saja!” jawab Tuan Besar Basagita sambil mengangguk. 

“Tuan Besar, jangan. Luna masih muda, kalau sampai masuk penjara, masa depannya akan hilang. 

Pada saat ini, Desi tiba–tiba berlari mendekat, lalu berlutut di lantai dan meminta pengampunan 

dari Tuan Besar Basagita. 

Ketika mendapat kabar, Desi dan Jacky segera datang ke rumah. 

Tuan Besar Basagita berkata dengan marah, “Masa depannya hilang itu masalah dia, siapa suruh dia memukul Ferry? Kalau dia nggak mau menyerahkan diri, Keluarga Basagita akan hancur 

213 

“Kalau begitu, biarkan Keluarga Basagita hancur saja.” 

Pada saat ini, Ardika mendorong Jacky sambil berjalan masuk. 

SURPERISE GIFT: 500 bonus free for you,activity time is limited! 

+15 BONUS 

GET IT 

10 

33 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.